Bekam merupakan bentuk pengobatan yang sangat
tua sekali sehingga tidak ada data yang pasti berkaitan dengan asal
muasal bekam, siapa atau bangsa apa yang pertama melakukan bekam dan
dimana bekam itu dilakukan dan bagaimana alat dan cara melakukan bekam. Kemudian latar belakang apa yang mendasari mereka melakukan bekam dan konsep keilmuan apa yang mendasari bekam itu mempunyai manfaat sehingga dilakukan oleh mereka.
Namun ada beberapa data atau beberapa buku yang sedikit banyak
menggambarkan pertama kali asal muasal bekam itu dilakukan sehingga bisa
memberikan informasi bagaimana bekam itu dilakukan dan kapan
dilakukannya. Tetapi sekali lagi itu tidak bisa dijadikan sebagai pelaku
pertama dari pengobatan bekam hanya saja sudah cukup memberikan
informasi mengenai asal muasal pengobatan bekam.
Sejarah bekam bangsa Arab/ Timur Tengah dan Barat
Awal mula bekam di Barat dan Timur Tengah pertama kali di lakukan oleh bangsa Mesir. Dimana didalam The Ebers Papyrus
yang ditulis sekitar tahun 1550 SM mengatakan bahwa bangsa Mesir
melakukan terapi pengobatan bekam untuk mengobati semua gangguan
penyakit. Namun dari buku yang lain mengatakan bahwa sebelum bekam
dilakukan oleh bangsa Mesir, pengobatan bekam telah dilakukan oleh bangsa Sumeria sekitar 4000 SM yang kemudian berkembang ke Babilonia, Saba', Persia dan termasuk berkembang ke Mesir. Di Mesir, bekam sudah ada sejak zaman kekuasaan Firaun, sekitar tahun 2500 SM. Dan pada masa Raja Ramses II,
sekitar tahun 1200 SM berkembang bekam di Mesir dengan cara melempari
batu kepada orang yang lewat kemudian setelah terjadi lebam dikeluarkan
darahnya. Di sisi lain ada yang mengatakan bahwa metode bekam dengan melakukan lemparan batu dengan kasar terjadi pada saat zamannya Nabi Luth yaitu sekitar sebelum tahun 1800 SM. Mana yang benar, silakan para pembaca menentukan sendiri!
Di Persia Kuno yang
hidup tahun 3.000 SM, pengobatan bekam berkembang pesat dengan
pengobatan lainnya yaitu pengobatan dengan menggunakan herbal (tumbuhan dan laut) dan terapi fisik lainnya seperti kay dan fashid.
Kemudian dari Mesir, pengobatan bekam yang mengalami perkembangan pesat dan memunculkan para dokter / terapis bekam masuk ke Yunani Kuno. Di Yunani kuno, bekam mendapatkan sambutan hangat termasuk dari Galen dan Hippocrates yang keduanya pelaku bekam dan pendukung setia terapi pengobatan bekam. Bahkan sebagai bentuk dukungan Galen terhadap pengobatan bekam sampai-sampai Galen mengutuk siapa saja dokter / pengobat yang tidak menggunakan pengobatan bekam termasuk Erasistratus (seorang praktisi pengobatan). Dari Yunani kuno dan Roma, pengobatan bekam sampai kepada bangsa Arab dan Persia Muslim melalui Alexandria dan Byzantium
(Turki). Pada saat Rosulullah belum lahir, pengobatan bekam sebenarnya
sudah berkembang pesat dilakukan oleh bangsa Arab Quraish. Kemudian pengobatan bekam
dikukuhkan lagi oleh Rosulullah bahwa pengobatan bekam baik untuk
pengobatan penyakit. Dari sini sebenarnya, kita mendapat pelajaran bahwa
adanya Hadis Rosul yang mengatakan kebaikan
bekam sebenarnya untuk lebih mengukuhkan bagi bangsa Arab dan Islam
khususnya bahwa bekam sangat baik dijadikan sebagai sarana pengobatan
diantara pengobatan yang lainnya.
Di zaman Rosulullah, pengobatan bekam mengalami evolusi lanjutan dengan
sudah mulai menggunakan konsep dasar keilmuan dimana bekam tidak bisa
dilakukan secara sembarangan namun harus berdasarkan kaidah keilmuan
yang disampaikan oleh Hadis Rosul. Hal itu terbukti dengan petunjuk
Rosul yang memberikan arahan bahwa pengobatan bekam itu harus
disesuaikan dengan titik tertentu yang ada pada tubuh seseorang karean
didalam tubuh seseorang mempunyai letak titik yang berbedan dan
mempunyai fungsi yang berbeda. Jadi tidak seperti masa awal pertama kali
bekam muncul yang dilakukan dengan metode kasar dan menyakitkan
sehingga sampai menimbulkan efek samping yang tidak baik bahkan sampai
menimbulkann kematian karena asal-asalan mengeluarkan darah dan alat
yang dipakai pun tidak memenuhi kesehatan.
Kemudian pada masa perkembangan Islam, pengobatan bekam mencapai puncaknya di Irak
sekitar tahun 300 Hijriah dengan dibuktikan bekam dilakukan dengan
berbagai macam metode, alat-alat baru yang lebih higienis dan mempunyai
konsep perpaduan dari Rosulullah (Titik Bekam Nabi) dan ilmu kesehatan
yang lainnya. Sehingga pada masa itu, bermunculan para praktisi
pengobatan bekam profesional yang mengenyam pendidikan pengobatan bekam
dan praktisi pengobatan bekam yang diperoleh dari keturunan maupun dari
otodidak dan di jalanan. Selain diperlajari oleh orang yang bergerak di
pengobatan, bekam juga dipelajari oleh orang yang bukan bergerak di
bidang pengobatan seperti orang yang mempelajari ilmu agama. Sehingga
pada saat itu para terapis pengobatan bekam mempunyai sangat
banyak ragamnya antara yang menguasai bekam berdasarkan ilmu dan yang
tidak berdasarkan ilmu. Tidak seperti pengobatan bekam pada masa
awal-awal yang melakukan bekam hanya di kalangan kerajaan.
Selanjutnya pada Abad 18 bekam mengalami perkembangan yang sangat pesat di dataran Eropa dan Amerika dengan diterbitkannya jurnal-jurnal ilmiah bekam dan penelitian bekam. Banyak pakar bekam yang non-muslim mengembangkan teknik dan penelitian bekam sehingga menjadi pakar bekam yang luar biasa. Diantara pakar bekam Eropa adalah Ambroise Pare (1590 - 1590) yang merupakan ahli Bedah bahkan ada yang menjuluki beliau Bapaknya Ahli Bedah. Ada lagi Sir Arthur Keith (1866 - 1955) seorang Ahli Bedah dan Anatomi Tubuh juga menjadi pakar bekam di Skotlandia yang mengatakan bahwa terdapat keberhasilan yang baik pengobatan dengan menggunakan bekam.
Selanjutnya pada Abad 18 bekam mengalami perkembangan yang sangat pesat di dataran Eropa dan Amerika dengan diterbitkannya jurnal-jurnal ilmiah bekam dan penelitian bekam. Banyak pakar bekam yang non-muslim mengembangkan teknik dan penelitian bekam sehingga menjadi pakar bekam yang luar biasa. Diantara pakar bekam Eropa adalah Ambroise Pare (1590 - 1590) yang merupakan ahli Bedah bahkan ada yang menjuluki beliau Bapaknya Ahli Bedah. Ada lagi Sir Arthur Keith (1866 - 1955) seorang Ahli Bedah dan Anatomi Tubuh juga menjadi pakar bekam di Skotlandia yang mengatakan bahwa terdapat keberhasilan yang baik pengobatan dengan menggunakan bekam.
Namun pada zaman sekarang yang sudah mudahnya melakukan mobilitas,
banyak juga orang melakukan terapi pengobatan bekam hanya melalui buku
tanpa petunjuk praktisi atau belajar bekam kepada instruktur namun
waktunya hanya sehari atau dua hari pelatihan. Mereka sudah merasa cukup
denga ilmu yang ada, apalagi sudah merasa mendapatkan pasien. Ironis
memang, sebab kalau kita kaji konsep pengobatan bekam mempunyai banyak
dimensi dan keilmuan. Dimana untuk melakukan tindakan bekam selain
mengetahui unsur kesehatan medis dan tradisional dan konsep keilmuannya,
dalam menentukan titik bekam kita juga harus mengetahui beberapa titik
bekam rekomendasi Nabi, titik bekam akupoin, titik bekam sen, titik bekam menurut anatomi fisiologi dan sebagainya dan harus bijak dalam menempatkan atau mengaplikasikan titik tersebut kepada pasien.
Sebagai terapis pengobatan bekam, semoga saja kita tidak bosan-bosannya
terus belajar dan menggali pengetahuan tentang bekam karena kedalaman
dan keanekaragaman pengobatan bekam sangat luas dan dalam!
Wallahu 'alam bisshowab,
0 komentar:
Posting Komentar